Jumat, 16 April 2010

ABS, EBD vs Konvensional


Mungkin kita telah mengetahui bahwa kebanyakan mobil-mobil produksi tahun sekarang sudah dilengkapi oleh sistem ABS dengan EBD. Ada perbedaan antara ABS yang telah dilengkapi dengan EBD dengan sistem pengereman kovensional. System pengereman yang telah menggunakan sistem ABS, EBD adalah sistem dimana seluruh pengereman telah diatur oleh ECU ( Electronic Control Unit). ABS,EBD merupakan singkatan dari ABS ( Anti-lock Braking System) dan EBD ( Electronic Braking Distribution). ABS memiliki fungsi untuk mencegah roda-roda pada ban mobil mengunci dengan waktu dibawah 1 detik, sehingga mobil tetap dapat dikendalikan saat kita melakukan pengereman secara mendadak pada kondisi darurat. Sedangkan EBD memiliki fungsi untuk memberi tenaga yang berbeda pada setiap roda tergantung kebutuhan tiap roda. Sistem pengereman konvensional adalah sistem pengereman yang tidak memakai teknologi tersebut artinya roda mobil sewaktu-waktu dapat terkunci dan mobil tidak dapat dikendalikan lagi. Pada saat menginjak pedal rem habis-habisan pada rem ABS, EBD maka kaki anda akan terasa bergetar pada pedal rem hal itu berarti bahwa sistem ABS, EBD sedang bekerja. Jika ada mobil yang belum tersedia sistem ABS, EBD artinya masih memakai sistem konvensional maka pada saat rem mendadak dapat melakukan pengereman injak lepas dengan tempo yang sangat cepat. Dengan melakukan hal tersebut roda mobil dapat terhindar dari roda mengunci. Tetapi bila untuk mengubah sistem pengereman dari kovensional ke ABS, EBD disarankan untuk tidak melakukan hal tersebut karena dapat menguras kocek sangat dalam apalagi kalau mobil belum dilengkapi ECU, karena dengan merubah sistem pengereman maka harus membuang semua peranti rem dan membeli rem-rem baru, sensor-sensor, dll termasuk ECU ( bila mobil belum dilengkapi dengan ECU).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar